Malam Mistis yang Kepagian

Belakangan ini gue ngerasa sulit banget buat tidur. Mungkin memang ada sesuatu yang sedang gue pikirkan, kucing peliharaan gue yang ada di rumah misalnya. Yang belum gue kasih makan, belum gue mandiin, belum.. gue.. belai.. Kasian dia.

Oh iya, udah beberapa hari gue lagi di Bandung. Tepatnya di Padalarang deket Kota Baru. Dan kebetulan nanti siang baru mau pulang ke Jakarta. Jadi gue sempetin deh buat postingan di Blog setelah lumayan lama Blog gue yang tercinta ini telah dijadikan tempat tongkrongan para mafia buat dugem.

"Kamu nggak kenapa-kenapa, Blog?"

"Aku Rapopo."

Selama di sini, malam-malam gue terasa panjang sepanjang galaunya orang-orang yang susah Move On (baca: galaunya akut). Dan gue ngerasa orang-orang yang sering galau ini harus diruqyah. Hmm, yaudah, gue ruqyah dulu, ya..

Oke, gue baru selesai diruqyah.

Di sini gue nginep di kontrakan bokap yang kerja di luar kota (Bandung). Karena ada suatu sebab, gue dimintai nyokap untuk nginep beberapa hari. Jadi, kemarin adalah puncaknya kalo gue harus menelan pil asem-manis, dimana gue harus rela membiarkan mata gue melotot di sepanjang malam.

Kemarin malam, sekitar jam delapan, gue nggak percaya kalo Padalarang itu dingin. Jadi gue berniat buat jalan-jalan santai keluar. Dan ternyata, kulit gue yang tipis ini memang nggak sanggup menahan udara yang menusuk ke pori-pori kulit gue yang terdalam. Dinginnn!

Gue heran sama orang-orang disini. Pas lagi jalan-jalan, gue ngeliat orang yang sadar kalo badannya itu kerempeng, tapi cuma pake singlet doang. Dengan udara yang dingin kayak gini, gue cuma bisa bilang, DEWA!

Dan masih banyak style-style berpakaian mereka yang aneh lainnya.

Setelah jalan-jalan santai, gue balik ke kontrakan. Emang dasar kontrakan nggak ada isinya, pas gue masuk dan mengucap Assalamu'alaikum, terdengar sahutan di akhir, kum.. kum.. kum.. Gue kira ada yang jawab. Hmm..

Kemarin gue cuma berdua doang sama nyokap. Karena bokap sedang ada shift malam di kantornya yang nggak jauh dari kontrakan. Karena iseng, gue iseng aja main ke kantornya bokap. Dan kebetulan disana ada kebun pohon sukun yang buahnya sering bokap bawa ke rumah. Namanya juga iseng, ya gue iseng juga buat nimpuk buah itu pake batu kolar. Siapa tau jatoh.

Waktu sudah menunjukan jam sebelas malam, dan gue masih iseng-iseng nimpukin buah sukun pake batu kolar. DEWA! Dan nggak lama setelah itu, gue denger suara aneh. Iya, di telinga gue terdengar suara aneh layaknya cewek yang sedang ketawa-ketiwi. Kuntilanak cekikikan! Gue kabur! Mungkin dia lelah dengan kelakuan gue.

Maafkan aku wahai engkau hantu penunggu pohon sukun!

Gue yang takut langsung kabur ke kontrakan. Dan di kontrakan, gue digoda lagi!

Wahai siapapun engkau, Enyahlah!

Ah, sudahlah.. Gue takut. Dan gue baru sadar kalo gue nulis postingan ini tepat di kontrakan yang baru saja gue ceritakan.

Tuhkan gue jadi merinding. Sekarang udah hampir jam dua pagi dan gue masih sibuk liat nyokap gue yang lagi tidur, mencoba buat ngelanjutin postingan ini, memeriksa.. kamar.. mandi..

Mungkin sampai sini aja, ya. Gue takut beneran! Bye!