Perjuangan akan Kepastian Cinta

Perjuangan akan Kepastian Cinta

Saat itu Buhen masih duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah atas. Suatu hari, datang seseorang yang membuat Buhen merasa inilah cinta sejati yang selama ini ia cari-cari. Seseorang yang membuat darahnya mengalir lebih cepat dari ujung kaki ke ujung kepala, seseorang yang membuat jantungnya berdetak lebih kencang sekencang lonceng masuk sekolah, dan ia menghampirinya lalu bernyanyi.

"Aku sedang ingin.. bercinta.. karena.. mungkin ada kamu.. disini.. aku ingin.." dengan pedenya Buhen menyanyikan sepenggal lirik.

"WHAT? SUARA LO TUH FALS, UDAH DEH GAUSAH GANGGU GUE, PERGI SANA!" seru wanita ini dengan nada juteknya.

Mungkin Buhen memang mempunyai kharisma yang tak terelakan, tapi wanita yang satu ini sangat membuat dirinya tertantang dan Buhen pun pantang pulang sebelum kharismanya hilang.

Nama wanita ini adalah Mawar. Siswi pindahan ini adalah sosok wanita single yang cantik, imut, dan tinggi semampai. Suatu hari, Buhen mencoba mendekatinya lagi dengan harapan ia bisa mendapatkan cintanya. Dengan bantuan teman sekelasnya, Melati, yang juga teman rumahnya Mawar, Buhen pun membuat rencana agar ia bisa ngedate bareng Mawar. Singkat cerita, Melati pun berhasil merayu Mawar untuk ngedate bareng Buhen. Dengan alasan, Mawar akan dikenalkan dengan pria yang lebih muda darinya, secara mawar lebih suka sama brondong gitu deh. Setua itukan buhen? Tidak! Hanya saja ia tidak lebih muda dari brondong-brondong yang ada di sekolahnya.

Hari itu pun tiba. Di sebuah cafe, Mawar pun datang lebih dulu dan menunggu sesosok pria yang akan dikenalkannya. Sepuluh menit kemudian, Buhen pun datang dan langsung menuju meja tempat si Mawar.

"Hey Cantik.." sapa Buhen.

"Lo, kan? yang waktu itu nyanyi gajelas itu, kan? ngapain lo disini?" lagi-lagi, Mawar terkaget dan terdiam untuk sejenakEntah karena bete ketemu sama Buhen atau karena terpesona dengan kharisma Buhen.

"Yeah it's me.. Hmm, ketemu sama lo lah." dengan pedenya buhen menjawab seolah-olah Mawar datang untuk bertemu dengannya.

"What? Sialan si Melati, ternyata dia orang yang mau dikenalin ke gue." gumam Mawar dalam hati.

Mawar pun mempersilahkan Buhen duduk karena merasa kasian telah lama membuatnya berdiri saat itu. Mereka pun memesan makanan, dan Buhen pun memulai untuk mendekatkan diri kepada sang gebetan. Mereka pun asik, wajah Mawar yang kala itu cemberut kaku persis kanebo yang nggak pernah kena air selama sebulan itu pun berubah menjadi sumringah tak berdaya akan kharisma Buhen yang mirip boyband korea.

Siang berganti malam, malam berganti siang, Buhen pun tidak bisa tidur dibuatnya setiap malam. Bukan, ini bukan karena Mawar, ini karena Buhen nggak punya kasur. Hari demi hari hubungan Buhen dan Mawar semakin dekat. Singkat cerita, Buhen pun resmi mendapatkan cintanya Mawar. Dan tepat keesokkan hari setelah mereka jadian.. Apa yang terjadi? Seseorang berteriak dari kejauhan.

"Bisa kaleee PJ-nyaaa, teraktiran keleeeeeuss."

Yap, Melati. Sosok yang berperan besar dibalik hubungan mereka berdua, karena jasanya lah Buhen bisa mendapatkan wanita yang ia idam-idamkan.

Semakin hari hubungan mereka terlihat semakin romantis, bagaikan pangeran kodok dan putri keong yang sedang dimabuk asmara. Sampai suatu ketika saat mereka berdua jalan ke sebuah mall. Mereka yang selepas nonton film itu pun menuju untuk pergi makan. Buhen, yang saat itu berniat membelikannya kalung sudah merencanakannya.

"Yuk, kita makan.." ajak Buhen.

"Yuk.." sahut Mawar.

Mereka pun pergi. Dan..

"Aduh, perut aku sakit, sebentar yah aku pergi ke toilet." tiba-tiba Buhen beralasan sakit perut untuk pergi ke toko perhiasan dan membeli sebuah kalung.

Lima belas menit kemudian, dalam kesendirian Mawar terdiam, terlihat dari arah belakang menjulur sepasang tangan ke arah pundaknya. Jeng Jeeeeng, Buhen dengan penuh kasih memasangkan kalung yang telah dibelinya. Betapa bahagia dan terharunya mawar saat itu. Dan.. Tiba-tiba.. Terdengar suara..

"Ihh cucoook cyin, eyke juga mau dong dikalungin kayak begindang."

Yap, bukan hanya Mawar yang terpikat oleh Buhen, makhluk semacam itu pun terpesona akan ketampanan 99% yang Buhen miliki. Lagi-lagi, benches pun migrasi dari taman lawang ke mall-mall. Entah apa yang ada di benaknya. Buat kamu yang mempunyai ketampanan seperti Buhen, WASPADALAH! WASPADALAH!

Beberapa bulan berlalu. Sangat disayangkan, setelah lulus dari sekolah menengah atas, Buhen dan Mawar pun jarang bertemu. Dan ini adalah awal dari renggangnya hubungan mereka yang dikarenakan oleh suatu sebab. Yap, Mawar melanjutkan study ke luar negeri dan Buhen tetap tinggal di Indonesia. Mereka pun memutuskan untuk menunda hubungannya dan fokus untuk study. Dan Buhen melanjutkan studynya dengan berkuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia.

-END-

Cinta entah dari mana datangnya. Bahkan cinta sejati. Entahlah. Persoalannya adalah bukan karena seberapa lama engkau menunggu itu, tapi lihat seberapa besar engkau berjuang untuk mendapatkan itu. Kepastian cinta juga tidak dapat diduga. Seberapa besar engkau perjuangkan itu, peluangnya pun akan besar kau dapatkan. Atau bahkan seberapa besar engkau pertahankan itu, kalau Tuhan berkata lain, Jadilah. Maka kau akan merenungkan apa yang akan terjadi setelahnya..

10 Komentar

Wuih, keren banget! :)

Reply

Masa sih?
Makasih, ya..

Reply

udah bagus. tapi terkesan beruntung banget, hihi...
ada satu yg ganjil nih "Dan Buhen melanjutkan studynya dengan berkuliah di salah satu perguruan negeri swasta di Indonesia."
kalo negeri ya negeri aja, jangan ada swastanya...

Reply

Iya beruntung, tapi gak seberuntung endingnya. :(
Wah iya makasih udah dikoreksi. XD *brb ngedit*

Reply

membaca nama tokohnya, gua berasa baca koran dimana nama korban disamarkan. haha
udah keren sob. cuma jgn biasain pake suatu hari. kayak mau dongeng gitu jadinya. di cerpen kan berlaku show not tell. hehe
terus berkarya ya

Reply

Gue gak jago ngasih nama. Mungkin kalo punya anak nanti, nama anak gue adalah Mawar dan Melati. Hahaha.
Oh iya, bener. Makasih udah ngingetin.
Sip!

Reply

wih keren nih ceritanya sob :D, meskipun cuma ada 3 tokoh doang, eh 4 deh sama "makhluk semacam itu". hmm si buhen ini emang beneran berkharisma atau emang karna kepedean dia aja nih

Reply

Wah makasih nih..
Ya saking kepedeannya jadi keliatan berkharisma. :D

Reply

Hahaha. Seru juga nih. Btw, gue lagi ada tantangan menulis loh di blog, kali aja merasa macho dan pengin ikutan \:D/

Reply

Wiiih, ikut ah. Sekalian ngasah kemampuan nulis. :D

Reply

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca. Jika berkenan, silahkan berkomentar! Komentar apapun dipersilahkan, asalkan tidak ada link aktif dan unsur SPAM.